90 Tahun GPM: Jalan Sehat Dan Senam Bersama Pencanangan HUT

Ambon, Medianusantara.com - Langkah kaki itu bergerak serempak. Dari halaman Sitanala Learning Center (SLC), Sabtu (30/8/2025) pagi, ratusan warga Gereja Protestan Maluku (GPM) memulai perjalanan pagi yang penuh sukacita. Marching band yang gagah, tiupan terompet, serta sorak riang anak-anak dan orang tua menyatu dalam satu irama kebersamaan. Jalan santai ini bukan sekadar olahraga rohani jasmani, melainkan tanda awal menuju 90 tahun perjalanan GPM pada 6 September 2025.

Dengan rute SLC - Waringin - Waihaong - Trikora - Pohon Puleh - Batu Gantung - kembali ke SLC, setiap langkah seakan mengisahkan perjalanan panjang GPM sejak berdiri, menabur benih iman, bertumbuh dalam pelayanan, hingga kini berbuah dalam kasih Tuhan. 9 dekade bukan waktu yang singkat, namun setiap generasi mewarisi semangat untuk tetap menjadi gereja yang hadir bagi umat dan bangsa.

Hadir di antara barisan, Ketua Sinode GPM Pdt. Elifas T. Maspaitella, Sekretaris Umum Pdt. S.I. Sapulette, Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, para pimpinan klasis, serta ratusan jemaat dari berbagai penjuru Kota Ambon. Kehadiran mereka memberi pesan, GPM adalah rumah besar yang mempersatukan, tempat setiap keluarga menemukan kekuatan dan pengharapan.

Bagi jemaat, jalan santai ini adalah ungkapan syukur, bahwa perjalanan 90 dekade GPM adalah karya Allah yang penuh anugerah. Setiap langkah menjadi doa, agar GPM terus hadir menebar kasih, membina keluarga, dan membangun kehidupan bersama yang damai di tanah Maluku.

Dan ketika langkah itu kembali terhenti di halaman SLC, sukacita tidak berhenti. Senam bersama, pembagian doorprize yang diselenggarakan PHBG Sinode GPM berkolaborasi dengan PHBG Jemaat Rehoboth, hingga sapaan hangat sesama warga gereja, semua menegaskan satu hal GPM telah menempuh perjalanan panjang, dan kini siap melanjutkan langkah baru menuju dekade-dekade berikutnya.

Ketua Sinode GPM, Pdt. Elifas T. Maspaitella menegaskan pencanangan yang ditandai dengan jalan santai ini merupakan bagian dari sukacita menuju puncak HUT ke-90 GPM pada 6 September mendatang.

Ia mengingatkan, setiap 30 Agustus diperingati sebagai Hari Keluarga GPM, sebuah momentum penting dalam membina keluarga sebagai fondasi gereja dan bangsa.

“Setiap keluarga perlu menyediakan waktu untuk berkumpul, beribadah, membaca Alkitab, dan menghangatkan hubungan. Sebab keluarga yang tangguh akan melahirkan warga gereja dan bangsa yang tangguh,” tegasnya.

Tema besar HUT ke-90, “Gereja yang Menabur, Bertumbuh, dan Berbuah dalam Kasih Tuhan”, menurutnya adalah refleksi perjalanan sembilan dekade GPM dalam menanam, menyiram, dan menuai buah iman bagi umat.

Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, menambahkan bahwa momentum ini juga menjadi wujud nyata komitmen gereja dalam menjaga kota tetap aman, tertib, dan damai.

Dengan semangat kebersamaan, pencanangan ini bukan sekadar perayaan ulang tahun, melainkan panggilan iman agar setiap keluarga GPM terus bertumbuh dan berbuah dalam kasih, menghadapi tantangan zaman, serta ikut serta membangun Ambon dan Maluku yang penuh damai.

Senada, Ketua Majelis Jemaat GPM Rehoboth Pdt. W.D. Tuhumena menekankan pentingnya sinergi seluruh jemaat dalam merawat spiritualitas, membangun keluarga tangguh, sekaligus peka terhadap persoalan sosial di tengah masyarakat.

Sekretaris Umum Pengurus Besar AMGPM, Pdt. Richard Resley, menegaskan bahwa organisasi pemuda gereja ini akan selalu menjadi bagian integral dari GPM.

"Atas kegiatan yang dilakukan, kami sebagai organisasi pemuda gereja turut mensuport dengan terlibat langsung secara aktif," ujarnya. Ia berharap, di usia 90 tahun ini GPM semakin teguh menjadi gereja yang melayani dengan sungguh, serta menempatkan keluarga sebagai pusat dari tanggung jawab pelayanan.

Ia memastikan AMGPM akan terus berjalan bersama GPM secara sinergi, dari pengurus besar hingga ke ranting, dalam setiap bentuk pelayanan yang memperkuat iman jemaat dan memperkokoh peran keluarga Kristen di tengah masyarakat.