ASISTEN PEMERINTAHAN DAN KESRA: KETIDAKHADIRAN PJ GUBERNUR DI WISUDA IAIN KARENA TAK ADA UNDANGAN RESMI
AMBON, News Media Nusantara.com -Pemerintah Provinsi Maluku melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Djlaluddin Salampesy menanggapi informasi yang disampaikan akun titktok @ongen.tifa.maluku.
Akun tersebut menyebarkan informasi tentang Ketidakhadiran Penjabat Gubernur maupun Penjabat Walikota Kota Ambon dalam acara Wisuda Sarjana S1 Angkatan XXVIII dan Magister Angkatan XIX Periode I Kampus IAIN Ambon yang dilaksanakan pada 31Juli 2024.
Dalam cuitannya yang berbunyi, kenapa sampai Penjabat Gubernur maupun Penjabat Walikota Ambon atau yang mewakili pejabat sekalipun tidak ada yang hadir untuk memberikan sambutan.
“Kalau saya lihat secara politis, apa hanya karena kehadiran Bung Hendrik Lewerissa sebagai Anggota DPR RI dari Partai Gerindra Dapil Maluku yang sekaligus adalah Bakal Calon Gubernur Maluku untuk memberikan atau memaparkan orasi ilmiahnya di acara wisuda tersebut. Ini menjadi sebuah tanda tanya dan bagi saya Pemerintah Provinsi Maluku telah melecehkan Kampus IAIN Ambon.
Menaggapi informasi tersebut, melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Djalaluddin Salampessy menegaskan, bahwa ketidakhadiran Penjabat Gubernur semata-mata disebabkan oleh ketidakadaan undangan resmi yang yang dilayangkan Rektorat IAIN Ambon kepada kepada Pemerintah Provinsi untuk hadir dalam hal ini Penjabat Gubernur Maluku untuk memberikan sambutan.
"Setelah saya mengecek undangan wisuda yang beredar di masyarakat, dapat dibaca dalam agenda acara wisuda tidak mencantumkan sambutan Gubernur tetapi sambutan Walikota Ambon, hal ini mempertegas bahwa bapak Gubernur memang tidak diundang, karena secara etika pemerintahan kehadiran Gubernur dalam forum setingkat wisuda sarjana dalam satu lingkup universitas atau institut, yang merupakan kewenangan provinsi pastilah Gubernur memberikan sambutan, "tegasnya.
Dlalaluddin sangat menyayangkan adanya spekulasi yang mengaitkan ketidakhadiran Penjabat Gubernur dengan isu politik, terutama mengingat adanya bakal calon gubernur lain, seperti yang hadir seperti yang disampaikan akun tersebut.
"Gubernur sangat konsen terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh institusi pendidikan tinggi, termasuk IAIN Ambon. Namun, dalam hal ini, prosedur formal terkait undangan tidak terpenuhi," jelasnya.
Lebih lanjut, Djalaluddin menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi tetap berkomitmen untuk mendukung kemajuan pendidikan di Provinsi Maluku.
"IAIN Ambon adalah mitra kerja yang sangat penting bagi kami. Ketidakhadiran Gubernur dalam acara wisuda ini semata-mata karena alasan administratif dan bukan karena adanya unsur politis," ujarnya.
Terkait persoalan ini, Djalaluddin menyampaikan, bahwa pemilik akun harusnya mengkonfirmasi terlebih dahulu ke pemerintah daerah sebelum tik-toknya disebarluaskan ke publik.
"Terhadap informasi ini, kami minta untuk segera dilakukan klarifikasi. Kondisi seperti ini janganlah dipolitisir dengan informasi-informasi yang kemudian akan memberikan dampak buruk terhadap persepsi masyarakat kepada pemerintah daerah," pungkasnya (*)
Belum Ada Komentar