Balon Bupati Bursel: Zainudin Booy Siap Bertarung
Ambon, Medianusantara.com- Perhelatan persta demokrasi pemilihan kepada daerah yang berlangsung di Kabupaten Buru Selatan tahun depan sudah mulai nampak, Salah satu figur yang siap maju saat ini adalah Zainudin Booy. Dia terjaring lewat partai Golkar.
Dia mengatakan,Golkar sendiri saat in melakukan penjaring sebanyak16 figur, melalui partai yang dia pimpin dan partai lain pun melaukan hal yang sama, ungkap Zainudin Booy kepada wartawan di Ambon, Selasa (13/11)
Mantan Katua DPRD Buru di erah mantan Bupati Husni Hentihu ini,mengatakan, “saya sudah mengikuti kontestan pemilihan Bupati dalam 2 kali penyelenggaraan selama 10 tahun terakhir” di Buru selatan, dan,saya menunjukkan optimismenya untuk kembali maju bertarung dalam even yang sama,tandasnya.
”Dia mengakui, pilkada pada tahun 2010 memang, dia agak sedikit berbeda dengan pilkada sekarang. Kalau 2010 itu kan Kabupaten Buru Selatan baru dimekarkan.
Pada saat itu, masyarakat masih belum terlalu paham dengan makna otonomi daerah. Juga belum terlalu paham terkait politik, terutama demokrasi Pilkada. Pilkada kedua 2015, saya lihat ada fenomena masyarakat mulai mengerti memahami dengan hanya 2 pasang. Kemudian tingkat partisipasi masyarakat tinggi,” ujarnya.
Menurutnya, belasan figur yang bermunculan dari berbagai partai politik (parpol) dalam even 5 tahunan ini, mengindikasikan peningkatan pemahaman, baik masyarakat maupun partisipan/kontestan tentang pentingnya otonomi daerah.
”Sekarang ini terjaring bakal calon bupati dari Partai Golkar sebanyak 16 orang, termasuk Ketua Golkar. Sedangkan dari Partai Nasdem kurang lebih ada 15. Jadi rata-rata di atas 10 orang. dan sangat menarik. Dengan banyaknya peserta ini bisa menjadi indikasi bahwa tadi ada satu pemahaman tentang makna otonomi daerah seluruh putra daerah menyadari bahwa pentingnya membangun daerah melalui otonomi daerah, atau ada juga satu sinyal yang buruk bahwa perintah kemarin itu telah gagal.cara meletakkan pembangunan terutama lagi pembangunan dalam sosial budaya dan masyarakat dan lain sebagainya,” jelasnya.
Saat ini telah muncul figur-figur dimaksud, akunya, masih didominasi birokrat, baik PNS aktif maupun yang sudah pensiun.
Dia mengatakan, peran politikus pun harus memberikan pemahaman dan angin segar kepada masyarakat Bursel sendiri tentang pengelolaan pemerintahan daerah yang sudah dilengkapi dengan berbagai potensi sumber daya alam (SDA) maupun manusianya (SDM).
”Sehingga dari sekian banyak itu hampir diisi oleh PNS yang aktif maupun yang sudah pensiun.
Untuk itu, saya turut membuka pikiran masyarakat terkait dengan bagaimana action antar masyarakat dari desa ke desa, dari kota ke kota dan juga ada action masyarakat dan pemerintah dalam rangka membangun Buru Selatan.
Lanjut Zainudin Buru Selatan saat ini, dengan jumlah penduduknya masih di bawah 100.000, jumlah desanya 83, kecamatan cuma 6, pada wilayah yang sangat kaya.
Sangat luas potensi perikanan, potensi perkebunan, potensi alam dan lain sebagainya, yang cukup memadai dan harus dikelola secara baik oleh pemerintah sejak awal kemarin. Katakan dasar belum terlalu kuat untuk menopang pembangunan-pembangunan yang akan datang.
Jadi, pemerintahan baru ini harus didominasi dengan para eksekutif-eksekutif yang ikut serta. Ini bisa jadi mungkin karena kemarin belum terlalu diberi peran aktif atau karena mungkin ada keinginan-keinginan lain untuk menguasai atau berkuasa di antara lainnya tidak terlalu fokus dan tidak terlalu paham pada program-program yang saya sampaikan tadi,” tegasnya.
Menurutnya, konektivitas antar wilayah merupakan salah satu item yang penting dalam pengelolaan tata pemerintahan.
Apalagi, akunya, beberapa wilayah di Bursel sendiri masih belum tersedia akses maupun sarana dan prasarananya.
Peran masyarakat untuk memainkan Isu harus disampaikan dalam pembangunan dan keserasian, konektivitas antar desa-desa, kota kecamatan dan kabupaten. Isu kewilayahan kita punya beberapa wilayah yang sampai saat ini belum terlalu terbangun aksesnya secara baik, melalui transportasi, komunikasi maupun pelayanan Pendidikan dasar, kesehatan dan lainnya
Untuk itu, saya akan mengadopsi program pemerintah pusat melalui program tol laut agar dapat menghubungkan antara beberapa daerah-potensial, yang belum terjangkau dengan transpotasi menyeratakan harga kebutuhan pokok” jelasnya.
”Saya akan membangun di Kabupaten Buru Selatan dalam mendistribusikan berbagai kebutuhan masyarakat, terutama kebutuhan pangan. Dan pastikan 1 harga sebagaimana instruksi Pak Jokowi. Begitupun dengan menekan harga BBM juga harus 1 harga,” terangnya.
Keterlibatannya dalam even 5 tahunan ini, tambahnya, sebagai motivator kepada masyarakat Bursel agar tidak menjadi penonton di rumah sendiri.
Apalagi, terangnya, masyarakat Burse sendiri sudah dilengkapi dengan berbagai potensi dan asset yang ada di sekitarnya.
”Dia berharap masyarakat Buru Selatan itu mandiri. Karena sebagian besar dari mereka itu punya perkebunan, punya rumah, punya lahan dan mempunyai aset pribadi yang bisa menopang atau menuju hidup lebih layak. Jadi, mereka harus memaksimalkan itu, karena mereka tidak numpang atau tidak sedang merantau di negeri orang, mereka saat ini di negeri sendiri dengan potensi-potensi yang ada,” ungpanya.. (MN02
Belum Ada Komentar