BPOM dan Pemprov Maluku Bersinergi Bangun Kejayaan Baru Jalur Rempah
Ambon, News Medianusantara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku bersinergi membangun kejayaan baru jalur rempah Indonesia.
Kegiatan ini merupakan hasil koordinasi dan kerja sama BPOM, Komunitas Empu dan Yayasan Benih Baik dalam meningkatkan keamanan dan mutu produk jamu.
Serta dukungan dari Asosiasi Industri seperti, Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) dan Industri Pangan olahan yang berkomitmen sebagai Orang Tua Asuh (OTA) bagi Usaha Mikro Kecil (UMK) pangan olahan di Maluku.
Pendampingan kepada 50 pelaku usaha jamu gendong serta 20 UMK pangan olahan khususnya olahan rempah dan sagu
“Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk nyata Komitmen BPOM untuk membangun kembali kejayaan rempah Indonesia di Maluku dan mendorong inovasi olahannya," kata Kepala BPOM RI Penny K Lukito di Ambon, Jumat (10/1/2022).
BPOM juga mengawal program pendampingan UMK pangan olahan dan obat tradisional asal rempah dan sagu Maluku dengan dukungan industri pangan olahan dan industri obat tradisional sebagai OTA.
Adapun tujuh OTA pangan olahan yaitu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, PT. Konimex, PT Mayora Indah Tbk, PT. Forisa Nusa Persada, PT. Kino Indonesia, PT. Heinz ABC Indonesia dan PT. Niramas yang memberikan bantuan alat produksi bagi UMK pangan olahan di Maluku, khususnya di Ambon dan Banda Naira .
Terdapat tiga OTA obat tradisional yang memberikan alat bantuan kepada pelaku usaha jamu gendong, yaitu PT Bintang Toedjoe, PT Indofarma dan PT kimia Farma .
Terkait dengan rempah, salah satu program besar pemerintah Indonesia yang digagas adalah Indonesia Spice Up the World.
Hal ini bertujuan agar kuliner Indonesia mampu berpenetrasi di pasar mancanegara, sehingga bumbu- bumbu asli Indonesia merajai dunia.
Wilayah Maluku yang terkenal dengan pala, khusuanya pala Banda yang bersertifikat Indikasi geografis, kayu manis dan cengkeh menjadi potensial untuk didorong melakukan ekspor rempah dan olahannya.
Oleh karena itu, BPOM membuka kesempatan pendampingan UMK melalui desk Regulatory Asistance di momen ini.
BPOM juga memberikan kesempatan UMK pangan olahan berdiskusi langsung secra daring dengan Indonesian Trade Promotion Center ( ITPC) Sydney dan Johanesburg ,terkait akses informasi peluang ekspor ke Australia dan Afrika Selatan. (MN-02)
Belum Ada Komentar