Gadis Cilik Pengidap Tumor Asal SBB Butuh Bantuan
Laporan Rudi Fofid-Ambon
SBB, News Medianusantara.com - Baru duduk di kelas 1 SD di Dusun Eli Desa Iha Seram Bagian Barat, tetapi gadis cilik Wa Surti
alias Nina terpaksa tidak bisa ke sekolah. Dia dibawa ke Ambon oleh ayah-ibunya karena benjolan di mata dan leher semakin mendera. Dokter di Ambon menyebut tumornya harus dioperasi di Jakarta.
Orang tua Wa Surti yakni La Bumba dan Wa Ima yang bekerja sebagai petani di Dusun Eli, tidak
punya cukup uang untuk berangkat ke Jakarta. Mereka membawa anaknya pulang ke kampung. Akan
tetapi sakit Wa Surti makin meradang, mereka saat ini kembali ke Ambon dan menginap di rumah
keluarga di Rumahtiga.
Kabar tentang Wa Surti yang kesulitan biaya beredar di media sosial. Akun facebook Yanti
Tanassy pertama kali merilisnya. Akun Berkat Ambon juga melanjutkan kabar Wa Surti. Bahkan
anggota tim Berkat Ambon sempat bertemu dengan Wa Surti dan orang tuanya.
Berbekal informasi dari dua akun tersebut, Media Online Maluku Post menelusuri tempat menginap
Wa Surti di Rumahtiga. Ternyata benar Wa Surti bersama kedua orang tua ditampung di rumah
keluarga mereka di dekat Pasar Rumahtiga.
Wa Surti terlihat menahan sakit. Mata kanannya yang mengidap tumor, nampak tertutup kain has. Benjolan di leher juga makin membesar. Wa Ima, ibunda Wa Surti menyebutkan, putrinya tidak banyak makan karena lehernya sakit.
Menurut Yeni yang menampung Wa Surti dan orang tuanya, dokter yang memeriksa Wa Surti tidak
mengambil tindakan apa-apa, dan hanya menyarankan pengobatan di luar Maluku. Mengingat biaya
yang tidak kecil, sementara orang tuanya tidak punya biaya, Yeni berharap ada uluran tangan
pemerintah atau dermawan bagi kesembuhan Wa Surti.
Yeni juga bercerita, setahun lalu saat di kampung, Wa Surti mengidap sakit mata merah seperti mata merah biasa. Akan tetapi mata merah tidak kunjung sembuh. Bahkan matanya mulai membengkak. Kondisi ini membuat Wa Surti tidak nyaman. Dia dibawa ke Ambon, lalu sempat ditawari Tim Berkat Ambon untuk ditangani, tetapi putus komunikasi karena mereka telanjur kembali ke Seram.
Selama beberapa bulan di kampung, mata Wa Surti mulai membusuk. Orang tuanya membawa Wa Surti ke RSUD dr Haulussy. Dokter mencuci mata yang mulai membusuk. Belakangan, benjolan semakin besar dan akhirnya diperiksa lagi di Rumah Sakit Tentara dan divonis sebagai tumor.
Yeni menambahkan, orang tua Wa Surti tidak punya telepon genggam dan nomor rekening bank. Dirinya hari Kamis besok akan membuka rekening bank untuk ibunda Wa Surti, sehingga para dermawan bisa mengirim langsung donasi ke rekening tersebut. Sedangkan untuk informasi dan komunikasi, untuk sementara bisa melalui dirinya yakni pada nomor HP/WA 081213398236. (*)
Belum Ada Komentar