Kain Tenun Maluku Tampil Dalam Ajang Festifal di Perth Australia
Ambon, Medianusantara.com- Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Maluku, Widya Murad Ismail mempomosikan lebih luas tenun ikat asal Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya (MBD) terwujud sudah. Kain tenun khas kerajinan tangan masyarakat Maluku itu kini "go international" dan tampil memukau di fashion show dalam ajang Festival Indonesia di Elizabeth Quay, Perth, Australia.
Festival yang berlangsung dari tanggal 25-27 Oktober itu merupakan kerjasama antara Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Indonesia, bekerjasama dengan masyarakat Indonesia di Perth itu, untuk merayakan keragaman budaya Indonesia, dan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Australia.
Festival Indonesia ini dibuka untuk umum, diramaikan dengan aneka pertunjukan seni budaya, produk-produk dari berbagai daerah, promosi paket wisata Indonesia, pasar kuliner tanah air, dan sudut bermain anak-anak, termasuk permainan khas anak Indonesia.
Dia mengatakan, dirinya sudah merencanakan dan mempersiapkan agar tenun ikat Tanimbar dan MBD dapat tampil di ajang ini jauh-jauh hari, dan membawa 22 rancangan terbaik dan bahan kainnya berasal dari para penenun tradisiona yang ada di daerah ini. Diapun menggandeng desainer ternama Indonesia, Defrico Audy, untuk merancang busana berbahan tenun asal Tanimbar dan MBD untuk ditampilkan dalam pentas fashion show tersebut.
“Kita menggandeng desainer Audy dan membawa 22 rancangan kain tenun KKT dan MBD. Responnya luar biasa karena banyak yang belum tahu kalau Maluku juga punya tenun-tenun yang bagus,” ungkap Widya kepada pers di Ambon, Senin (28/10).
Menurutnya, selain diapresiasi oleh masyarakat Australia, ternyata komunitas Maluku di Perth juga banyak yang belum terlalu familiar dengan kekayaan tenun yang dimiliki Maluku.
“Disana (Perth, red) komunitas Maluku banyak, dan mereka juga kaget karena ini luar biasa sebab tenun asal Maluku sangat bagus diapresiasi usai tampil dalam fashion show,” terangnya.
Turut hadir di festival itu, selain Konjen Indonesia untuk Australia Barat, Dewi Gustina Tobing, terlihat pula Dubes Indonesia untuk Australia, Kristiarto Legowo, serta warga Australia lainnya.
Sementara itu, rombongan Pemerintah Provinsi Maluku dipimpin oleh Ketua Dekranasda Provinsi Maluku, Widya Murad Ismail,Ketua Dekranasda Kota Ambon Debby Louhenapessy, Ketua Dekranasda KKT Joice Fotlolon, Ketua Harian Dekranasda Provinsi Maluku Elvis Pattiselano sebagai Kadis Indag Provinsi Maluku, serta Kadis Indag Kota Ambon dan KKT.
Sesudah para model asal Australia menampilkan rancangan busana berbahan tenun ikat asal Maluku, Dubes Indonesia untuk Australia Kristiarto Legowo langsung mengundang Pemprov Maluku untuk turut juga mengikuti festival yang akan berlangsung di Camberra, Autralia.
“Pak Dubes Kristiarto Legowo begitu selesai menonton fashion show berbahan tenun Tanimbar Maluku langsung dekati saya mengucapkan selamat, dan beliau langsung mengundang kita untuk mengikuti festival di Camberra ahir November, atau Februari tahundepan,” ungkapnya.
Ia menegaskan, untuk memperkenalkan budaya sekaligus kerajinan tangan asal Maluku seperti tenun ikat memang ada harga yang harus dibayar. Pasalnya untuk promosi, pasti selalu butuh biaya.
Dan saat ini, kita punya misi besar sejak awal adalah mengangkat dan memperkenalkan Tenun Tanimbar dan MBD lebih luas lagi. Promosi itu butuh uang, butuh proses, kalau kita tidak berani melangkah, kapan lagi? kapan lagi kita maju? kapan kita mau dikenal?" ujar Widya.
Fashion show yang diikuti Pemprov Maluku memang baru pertama kali. Kendati demikian, untuk musik pernah diikuti oleh Kota Ambon di ajang festival yang sama.
“Baru kali ini kita tampil di fashion show. Provinsi Nusa Tenggara Timur malah sudah berulang kali ikut. Ini luar bisa. Saya sendiri terharu dan bangga melihat respon yang luar biasa, ketika kita menampilkan tenun asal Maluku dari Kepulauan Tanimbar dan MBD, tandasnya.(MN02)
Belum Ada Komentar