Ketua DPRD Maluku Bersama Rombongan Tinjau SMA Siwalima Ambon
Ambon, Medianusantara.com- Ketua DPRD provinsi Maluku dan rombongan meninjau lokasi SMA Siwalima Ambon terkait adanya laporan Pengungsi mengakibatkan aktivitas belajar tidak jalan , bahkan ada siswa yang pulang kampung. Paska gempa yang terjadi pada tanggal 26 September 2019 lalu.
Hal ini disampaikan Ketua sementara DPRD provinsi Maluku Lucky Wattimury dan rombongan anggota DPRD Maluku diantaranya, Melkianus Sairdekut, Francois Orno,Samson Atapary ,Amir Rumra, Ayu Hasanusi, Gadis Umasugy dan Alimuddin Kolatfena Senin 7/10/2019.
Menindaklanjuti hal tersebut, maka kami mengambil keputusan turun melihat sendiri di SMA Siwalima Ambon. Dan menetahui berapa banyak pengungsi yang ada di sini serta penanganannya, agar kami dapat berkoordinasi dengan Gubernur Maluku maupun Dinas Pendidikan, karena sekolah ini punya aktivitas beda dengan sekolah yang ada di kota Ambon.”tandanya.
Bagi kami karena seluruh siswa di asramakan dan tersebar di 11 Kabupaten/Kota di Maluku, yang musti kita perhatikan karena orang tua tidak ada tidak mungkin .ibu kepala sekolah mau perhatian semuanya, sehingga kami putuskan datang kesini , bagaimana situasi dan kondisi SMA Siwalima.”katanya.
Karena itu, hari ini kita datang ketemu dengan Kepala Sekolah, untuk mengecek posisi pengungsi SMA Siwalima dan langkah yang sudah di ambil berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Maluku, serta melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah desa Waiheru tentang kondisi Pengungsi.
Kebijakan yang dilakukan oleh kepala sekolah sangat penting, tetapi situasi gempa yang terjadi tidak bisa dipaksakan, beliau mengharuskan anak -anak untuk datang besok paling terlambat tanggal 9 Oktober, tetapi kalau terjadi goncangan gempa seperti kemarin dan hari ini, pasti orang ragu juga.”pungkasnya.
“Dengan adanya kejadian ini sangat mencemaskan dunia pendidikan di Maluku, kita sudah sampaikan ke kepala sekolah jangan paksakan kondisi ini lapor saja ke kepala dinas pendidikan provinsi Maluku.
“Kami rencanakan mengundang kepala dinas di DPRD untuk membicarakan hal ini terutama di pulau Ambon, Kecamatan Salahutu maupun Kairatu, termasuk di Haruku karena anak-anak ini harus kita bina dengan baik. Kita tahu mutu pendidikan di Maluku, dan kita berupaya untuk menatanya.
Harus diakui bencana alam ini persoalan besar bagi pendidikan kita di Maluku, sudah hampir dua Minggu dari tanggal 26 sampai sekarang pendidikan tidak bisa berjalan. Apa yang kita temukan hari ini sebagai bahan laporan kepada pemerintah daerah dan kami akan satukan dengan laporan tim untuk disampaikan ke pemerintah pusat.
Sementara itu Kepala Sekolah SMA Siwalima Ambon Paula Tahapary menjelaskan kami sudah melakukan pendekatan dengan perangkat desa Waiheru dan lokasi ini dekat dengan TNI juga yang menggunakan gedung SMA Siwalima untuk mengungsi Keluarga di sini.
Pihaknya sudah sepakat tanggal 8 dan 9 Oktober proses pembelajaran dan secara internal kesiapan kita proses pembelajaran hari ini. Ditandai dengan kehadiran guru, satu hal juga gedung kita tidak berdampak secara langsung jadi hari ini kita tunjukkan proses belajar mengajar kita sudah siap.”tandasnya.
Sejak kemarin itu pengungsi sudah mulai tinggalkan lokasi sekolah, namun hanya beberapa tenda yang mereka mohon dari kita untuk tetap ada disini dan tidak menggangu aktifitas siswa juga untuk berjaga-jaga saja, sedangkan jumlah siswa yang ada di sekolah ini sebanyak 397 orang.”cetusnya.(MN)
Belum Ada Komentar