Ambon, News Medianusantara.com,- Pemerintah provinsi Maluku bersama Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku menggelar Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Pos Pembinaan dan Pelayanan Terpadu (Pokjanal Posyandu), Tingkat provinsi Tahun 2023, dan Launching Ina Latu Maluku Peduli Kesehatan (Ina Latu Malika).
Kegiatan yang di gelar bertempat di Lantai V Balroom Hotel Santika Premiere Ambon, Rabu, (1/2/2023).
Rakor Pokjanal I Tingkat Provinsi Maluku Tahun 2023 dengan mengusung tema "Peningkatan Kapasitas Kader PKK dan Posyandu Dalam Upaya Percepatan", sedangkan Launching Ina Latu Maluku Peduli kesehatan (Malika) dilakukan berdasarkan Keputusan Gubernur Maluku tentang Pembentukan Pengurus Ina Latu Malika, Nomor 145 Tahun 2023.
Ketua panitia.Rakor, Syarief Hidayat SE, M,Si. mengatakan, tujuan dilaksanakannya Rakor Pokjanal Posyandu ini untuk meningkatkan koordinasi antar tim Pokja Posyandu provinsi dan kabupaten/kota, mereview program kegiatan dalam rangka kinerja tim serta mencari solusi untuk pengembangan Pokjanal Posyandu.
Ina Latu Malika, lanjutnya diharapkan menjadi corong sekaligus menjadi salah satu program duta parenting yang bergerak diupaya kesehatan, kuraktif pengobatan dan penyembuhan.
Program ini akan di launching bersama strategi penurunan stunting Maluku yang akan disampaikan pada rapat koordinasi pokjanal Posyandu melalui kegiatan duta parenting di kabupaten kota,"tutupnya
Sementara itu, Gubernur Maluku, Murad Ismail dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Maluku Sadali Ie, mengatakan, Rapat Koordinasi (Rakor) Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Tingkat Provinsi Maluku merupakan momentum untuk mengingatkan kembali fungsi dan peran posyandu, melalui pelayanan sosial dasar terintegrasi, dengan menggunakan konsep kemitraan yang menunjukkan peran aktif dan aksi tindak lanjut lintas sektor yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan sampai evaluasi program kegiatan.
Selaku Gubernur, iapun memberikan apresiasi terhadap Rakor Pokjanal dan Launching Ina Latu Malika yang merupakan program yang sangat strategis, dalam rangka penurunan Stunting, sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan, yang tepat sasaran, terjangkau dan berkualitas.
"Berdasarkan data BPS Maluku, saat ini terdapat 2.405 posyandu di provinsi Maluku. Data tersebut menunjukkan keberadaan posyandu di tengah-tengah masyarakat sangat dibutuhkan. Melalui pengintegrasian layanan sosial dasar di posyandu, seluruh pemangku kepentingan termasuk pemerintah dan swasta dapat meningkatkan derajat kesehatan bagi ibu dan anak, perbaikan gizi, pendidikan tumbuh kembang anak, peningkatan ekonomi keluarga, ketahanan pangan keluarga dan kesejahteraan sosial di Maluku,"jelasnya.
""Kini hadir salah satu inovasi "Ina Latu Maluku Peduli Kesehatan (Ina Latu Malika)", yang merupakan salah satu program duta parenting, bergerak dalam upaya kesehatan kuratif (pengobatan/penyembuhan)," jelas Gubernur.
Ia berharap, melalui program Ina Latu Malika ini, upaya kesehatan yang preventif (pencegahan) menjadi prioritas. Salah satu yang harus dilakukan adalah revitalisasi posyandu dan perbaikan gizi masyarakat yang diawali pada seribu hari pertama kehidupan manusia.
Ditempat yang sama, Ketua TP PKK Maluku sekaligus Duta Parenting, Widya Pratiwi Murad mengaku bertanggung jawab terhadap keberlangsungan Posyandu, mengingat selama beberapa tahun terakhir selama melakukan kunjungan kerja ke kabupaten/ kota, menemukan banyak masalah yang berkaitan dengan penyelenggaraan Posyandu maupun tingkat pengetahuan kader sebagai penggerak Posyandu. Pembentukan dan optimalisasi Pokjanal di tingkat provinsi hingga desa pun menjadi hal penting untuk dilaksanakan dalam rangka memperkuat kelembagaan Posyandu.
"Rapat koordinasi ini saya harapkan dapat menghasilkan rencana aksi yang implementatif dan dilaksanakan tahun ini. Untuk itu, Kota Ambon dapat dijadikan sebagai pilot proyek," kata Widya.
Di tahun ke-empat, penugasannya sebagai Duta Parenting, ia bersama pihak-pihak terkait telah melaksanakan berbagai upaya untuk menurunkan angka Stunting secara terintegrasi dan konvergensi sehingga berhasil menurunkan prevalensi Stunting dari 34,1 persen di tahun 2018 menjadi 26,1 persen di tahun 2022. Namun masih perlu kerja keras lagi untuk menurunkan Stunting menjadi 20 persen di tahun 2024 nanti,"jelas Widya.
"Oleh sebab itu, diperlukan strategi baru dalam upaya pencapaian target dimaksud seperti pelibatan seluruh organisasi perangkat daerah untuk melakukan pendampingan, pembinaan dan supervisi bagi kabupaten/ kota dalam rangka penguatan Pokjanal Posyandu serta peningkatan kapasitas kader PKK dan Posyandu," ungkap Widya.
Ia menambahkan, kondisi geografis Maluku mengharuskan untuk berinovasi agar pelayanan kesehatan yang berkualitas dapat dirasakan masyarakat secara merata hingga ke daerah terpencil.
"Untuk itu, saya selaku Ina Latu Maluku bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Maluku serta Persatuan Dokter Gigi Indonesia Wilayah Maluku, mencetuskan satu program yang di launching hari ini yaitu "Ina Latu Maluku Peduli Kesehatan (Malika) dengan moto Menjangkau yang Tak Terjangkau untuk Maluku Sehat," tutup Widya.
Untuk diketahui, Rakor dan acara launching Ina Latu Malika turut dihadiri Bupati/Walikota diantaranya, Bupati SBT Mukti Keliobas, Walikota Tual Adam Rahayaan, Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Aru Muin Sogalrey, Pj. Walikota Ambon Boedewin Wattimena, Pimpinan OPD terkait selaku Tim Pokjanal Posyandu Provinsi dan Kabupaten/kota, Tim Ina Latu Maluku Peduli Kesehatan, pengurus TP PKK provinsi/kabupaten/kota.
Kadis Kesehatan Maluku, dr. Zulkarnaen, Kepala Bappeda Maluku Anton Lailossa dan Kadis PMD Maluku, Syarif Hidayat, bertindak sebagai pembicara, sedangkan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Maluku, Meikyal Pontoh sebagai Moderator. (MN-02)
Sumber : https://newsmedianusantara.com/gubernur-maluku-apresiasi-rakor-pokjanal-dan-launching-ina-latu-malika-detail-446670