Ambon, News Medianusantara com, - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku menyampaikan hasil tingkat kelulusan SMA/SMK tahun pelajaran 2023-2024.
Angka kelulusan tingkat SMA/SMK tahun 2024 mencapai 99.72 persen.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Insun Sangadji, Senin, (27/05/2024).
Sangadji menambahkan, berdasarkan data yang di peroleh, dari total keseluruhan sekolah SMA di Maluku sebanyak 288 sekolah. Jumlah peserta ujian sebanyak 21.546 siswa. Dari jumlah ini 21.486 atau 99,72 % dinyatakan lulus.
Sementara 60 siswa lainnya atau 0.37 % dinyatakan tidak lulus ujian.
"Nah, 60 siswa yang tidak lulus ujian ini, 55 siswa tidak mengikuti ujian, 3 siswa telah menikah dan 2 siswa Drop Out (DO).
Sangadji merincikan ke-60 siswa yang tidak lulus ini tersebar di 8 Kabupaten/kota di Maluku di antaranya, yakni, Kota Ambon sebanyak 13 siswa, Kota Tual 3 siswa, Kabupaten Maluku Tengah sebanyak 12 siswa, Kabupaten Kepulauan Tanimbar 10 siswa, Kabupaten Kepulauan Aru 2 siswa, Kabupaten Buru 15 siswa, Kabupaten Seram Bagian Timur 2 siswa dan Kabupaten Maluku Barat Daya 3 siswa.
Selanjutnya, untuk Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kabupaten Buru Selatan dinyatakan lulus 100 persen.
Jadi prinsipnya yang tidak lulus adalah yang tidak ikut ujian karena kurikulum saat ini di kemas, sehingga yang ikut ujian sudah pasti lulus," kata Sangadji.
Sementara itu, untuk peserta ujian tingkat SMK tahun pelajaran 2023-2024, bagi SMK Negeri jumlah peserta ujian sebanyak 5132 siswa, yang dinyatakan lulus sebanyak 5129 siswa. sedangkan yang tidak dinyatakan lulus sebanyak 3 siswa.
Untuk SMK swasta dari total keseluruhan siswa yang mengikuti Ujian Nasional sebanyak 1965, yang dinyatakan lulus sebanyak 1959, dan yang tidak lulus sebanyak 6 siswa.
Total keseluruhan peserta yang mengikuti ujian tingkat SMK sebanyak 7.097 siswa, yang dinyatakan lulus sebanyak 7.088, dan yang tidak lulus 9 siswa.
Sembilan siswa tingkat SMK yang tidak lulus ini, diantaranya, yakni, 2 siswa dengan kompetensi keahlian teknik instalasi tenaga listrik telah menikah di Namrole, Kabupaten Buru Selatan.
2 siswa jurusan Nautika Kapal Niaga berada di luar daerah Kabupaten MBD dan Sorong - Papua Barat dan tidak mengikuti tahapan ujian.
2 siswa dari jurusan Teknikal Kapal melakukan pelanggaran berat dengan memobilisasi siswa dari sekolah lain termasuk masyarakat menyerang sekolah dengan menggunakan alat tajam, kayu, batu dan busur anak panah selama dua hari berturut-turut dan melempari gedung sekolah, guru dan siswa, sehingga salah satu siswa terkena panah dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.
Selanjutnya, terdapat pula siswa yang tidak mengikuti seluruh rangkaian penilaian baik ujian sekolah hingga uji kompetensi keahlian. Kendatipun berbagai upaya telah dilakukan pihak sekolah, baik itu pendekatan ke peserta didik maupun keluarga. akan tetapi informasi yang diperoleh peserta didik sudah tidak berada di Sorong, Papua dan tidak mau melanjutkan studi.
Sementara 1 siswa lainnya dengan kompetensi keahlian agribisnis perikanan air tawar telah menikah dan tidak mengikuti poses belajar mengajar," jelasnya.
Dikatakan, siswa yang tidak lulus ujian nantinya akan diakomodir kembali sehingga nantinya mereka dapat memperoleh ijazah, karena tidak boleh ada orang Indonesia yang tidak punya ijazah.
"Nah, angka putus sekolah di Maluku semakin menurun, olehnya itu bagi masyarakat yang tidak mempunyai ijazah SMA/SMK bisa melaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Maluku sehingga dapat mengikuti ujian paket C," kata orang nomor satu di jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku(MN-02)
Sumber : https://newsmedianusantara.com/kelulusan-siswa-sma-smk-di-maluku-99-72-persen-detail-452919