Ambon, Medianusantara.com- Satu langkah congest terpenting untuk mempercepat proyek Lapangan Abdi Masela, adalah Penetapan Area LNG, rencananya akan dibangun di Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Hal tersebut ditandai dengan penyerahan Surat Permohonan Penetapan Lokasi dan Surat Rekomendasi dari Gubernur Maluku Irjend Polisi (Purn) Murad Ismail.
Surat tersebut disampaikan langsung oleh Kepala SKK Migas Dwi Sutjipto kepada Gubernur Maluku Irjend Polisi (Purn) Murad Ismail disaksikan oleh Presiden Inpex Akihiro Watabe dan Ketua DPRD Provinsi Maluku Lucki Wattimury dalam kunjungan kerja Kepala SKK Migas bertemu Gubernur Maluku, Senin, 4 November 2019, di Ambon.
Dalam sambutan, Gubernur mengatakan Pemerintah Provinsi Maluku mendukung penuh untuk eksekusi pembangunan dan mempercepat pembangunan proyek tersebut supaya berdampak dan bermanfaat dalam kehadiran proyek LNG juga dapat dirasakan masyarakat.
"Saya ingin tahun 2020 Amdal dan pengadaan lahan dapat selesai, sehingga di tahun berikutnya kegiatan fisik sudah dapat dimulai. Harapannya, agar produksi gas bumi terbesar itu segera beroperasai." ujarnya.
Ditambahkannya, Pemda Provinsi Maluku siap memberikan dukungan dalam mempercepat penyelesaian Amdal dan pengadan lahan tersebut.
Sementara itu, Kepala SKK Migas menyambut gembira dukungan ini,dan mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Maluku yang telah berkomitmen untuk mendukung percepatan pengembangan Blok Masela, ungkapnya.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Kepala SKK Migas bersama tim dan manajemen Inpex Masela Ltd juga mengunjungi Kabupaten Kepulauan Tanimbar rombongan disambut oleh Bupati Petrus Fatlolon (Saumlaki, 5 November 2019). Bupati, dan Kepala SKK Migas meninjau lansung beberapa lokasi melihat dan melihat secara dekat ketersediaan infrastruktur guna mendukung proyek dimaksud.
Sementara itu, Fatlolon menyatakan, kesiapan Pemda Kabupaten Kepulauan Tanimbar untuk mendukung Proyek Abadi Masela tetap berjalan, Ia mengajak seluruh jajaran, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemuda untuk turut mendukung proyek strategis nasional tersebut, imbuhnya.
Sementara itu, Kepala SKK Migas menyampaikan bahwa proyek Masela wajib memperhatikan tiga hal, yaitu kualitas, schedule dan cost.
"Kualitas penting karena LNG Plant yang dibangun akan dioperasikan utk waktu lama, sampai dengan tahun 2055. Schedule itu juga penting, karena semakin cepat selesai maka hasilnya akan cepat kita nikmati, baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemda dan masyarakat sekitar. Namun demikian untuk melakukan keduanya tetap harus memperhatikan cost atau biaya. Harus menggunakan biaya yang efesien." ujarnya.
Bupati Kepulauan Tanimbar,bersama rombongan SKK Migas dan manajemen Inpex turun ke area tempat akan dibangunnya onshore LNG Plant di Pulau Yamdeda Kepulauan Tanimbar.(MN)