Ambon, News Medianusantara.com - Anggota Komisi VI DPR RI, Hendrik Lewerissa, SH. LL.M. hari ini 1 Oktober 2020 tepatnya 1 tahun menjalani pengabdian sebagai anggota DPR RI Dapil (daerah pemilihan) Maluku. Dari 575 Anggota DPR RI, 4 Anggota adalah perwakilan dari Maluku.
Dikatakan, sebagai wakil rakyat Maluku di Senayan, tanggung jawab politik yang di emban adalah memperjuangkan kepentingan rakyat dan daerah Maluku di lembaga legislatif tersebut.
"Tidak mudah memperjuangkan kepentingan Maluku di pusat kekuasaan negara di Jakarta. Jumlah wakil rakyat Maluku yang hanya 4 orang terlalu sedikit untuk ukuran lembaga negara sebesar DPR RI, "akuinya
"Di DPR RI ada 11 Komisi dan sekian Alat Kelengkapan Dewan yang ada. Untuk komisi saja, ada 7 komisi yang tidak diisi oleh wakil rakyat dari Maluku sehingga ada banyak sektor pembangunan yang tidak dapat diperjuangkan secara maksimal oleh wakil Maluku di DPR RI, suatu kondisi yang bisa dimaklumi karena jumlah kami terbatas,"tuturnya.
Lewerissa memberikan apresiasi kepada rekan seperjuangan, Bapak dan Ibu Anggota DPR RI dan DPD RI dari Daerah Pemilihan Maluku. Soliditas dan kekompakan kami untuk berjuang bagi kepentingan Maluku adalah syarat ideal karena hanya dengan kondisi yang demikian masing-masing kami bisa memberi kontribusi positif bagi Maluku.
Menurutnya, masih banyak hal yang harus diperjuangkan bagi Maluku. Sebagai daerah gugus pulau, ketersambungan transportasi darat, laut dan bahkan udara untuk menghubungkan berbagai wilayah di Maluku masih menjadi prioritas utama.
"Oleh karena itu pembangunan infrastruktur pendukung seperti jalan, jembatan pelabuhan dan perluasan bandara di seluruh Kabupaten dan Kota sangat diperlukan selain tersedianya kapal kapal penumpang yang melayani rute pelayaran yang ada di Maluku," tutur Lewerissa yang juga sebagai anggota Badan Legislasi DPR RI.
Ditambahkan, selain infrasrtruktur transportai, pembangunan sektor pendidikan dan kesehatan harus juga menjadi prioritas karena pelayanan kesehatan dan peningkatan mutu pendidikan masih perlu mendapat perhatian serius.
"Yang tidak kalah pentingnya adalah memperjuangkan pengelolaan sumber daya alam yang dimiliki untuk memberi manfaat yang nyata bagi rakyat dan daerah Maluku. Kekuatan sumber daya alam Maluku ada di sektor perikanan, pertanian, pertambangan dan pariwisata.
Pengelolaan sumber daya yang adsnini harus biss menyerap tenaga kerja lokal yang banyak agar dapat mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan serta dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Ditambahkan, faktor penentu percepatan pembangunan di Maluku adalah soal anggaran.
Anggaran belanja pembangunan masih sangat tergantung kepada dana transfer dari pusat.
"Pendapatan asli daerah (PAD) provinsi maupun Kabupaten dan kota di Maluku masih sangat kecil dan belum bisa diandalkan sebagai tulang punggung bagi anggaran pendapatan dan belanja di Maluku, baik provinsi maupun kabupaten dan kota. Kondisinya semakin sulit saat ini karena pandemi covid 19 yang berimplikasi sangat serius bagi pertumbuhan ekonomi. Kita akan melewati masa sulit ini paling kurang untuk kurun waktu beberapa tahun lke depan. Ini tidak mudah, tapi realitas itu harus kita hadapi bersama,"tambahnya.
Menurutnya, Maluku patut bersyukur karena ditengah kebijakan realokasi dan refokusing anggaran belanja yang ada, Pemerintah Pusat telah menetapkan alokasi anggaran untuk pembangunan Lumbung Ikan Nasional sebesar Rp. 1,5 triliun bagi Maluku. Semoga Pemerintah Daerah dapat mengimplementasi program LIN secara baik dan hasil nyatanya bisa dirasakan langsung oleh rakyat dan daerah Maluku.
"Sebagai Anggota DPR RI yang dipercayakan Fraksi Partai GERINDRA untuk menjadi Anggota Komisi VI, Anggota Badan Legislasi DPR dan Anggota Badan Pengkajian MPR, saya akan terus berjuang untuk kepentingan rakyat dan daerah Maluku sesuai dengan kewenangan yang konstitusional yang saya miliki."tuturnya.
Sembari menambahkan, perjuangan politik untuk kepentingan Maluku di pusat kekuasaan hanya dapat dicapai hasilnya secara baik kalau ada kerja sama yang baik dengan pemerintah daerah.
Dirinya, mengajak marilah saling baku dukung, bukan baku kuku, laeng topang yang lain secara sinergis terutama kebersamaan dengan Pemerintah Daerah.
"Yang paling tahu kebutuhan di daerah adalah Pemerintah Daerah karena mereka yang terlibat langsung dengan urusan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat serta mereka yang punya data.
"Oleh sebab itu marih kita saling koordinasi demi kepentingan Maluku. Kawan kawan saya di DPR seringkali diajak Rapat bersama Pemerintah Daerah mereka, sinerginya bagus sekali. Berjuang bagi Maluku harus berjuang bersama, harus kolektif. Sebab masih panjang perjalanan ini, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan.
Lewerissa, meminta dukungan dan topangan doa dari semua basudara agar amanah ini dapat dijalani dengan baik. Kiranya Tuhan Yang Maha Pengasih senantiasa menyertai kita semua dan senantiasa menyertai Maluku,"pintanya (MN-02)
Sumber : https://newsmedianusantara.com/lewerissa-evaluasi-1-tahun-pengabdian-di-dpr-ri-detail-430137