Ambon, MediaNusantara.com- Warga masyarakat adat dari Kabupaten Buru mendatangi kantor DPRD Propinsi dan nyatakan sikap, sebagai anak adat dan tidak ingin danau rana disentuh oleh siapapun. Kedatangan mereka ke DPRD Maluk diterima langung oleh ketua DPRD Provinsi Maluku Lucky Wattimuri Selasa (23/09/2019) di Ambon.
Lesbassa sebagai kordinator lapangan (Korlap) mengatakan, Ia siap perang, kalau danau rana yang dianggap sebagai tempat keramat disentuh atau di gunakan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu, sebagai anak adat pulau Buru apapun terjadi kami tidak ingin danau rana diobrak abrik karena itu merupakan tempat tidur leluhur kami, ungkapnya.
untuk itu Dia minta, agar apresiasi mereka mendapat perhatian dari para anggota dewan yang terhormat terutama mereka yang berasal dari Dapil kabupaten Buru. Ia mengatakan apa yang kini dibuat Pemda buru dibawah kepemimpinan Ramli Umasunggi sangat menyakitkan hati kami anak adat Buru untuk itu ada perhatian dari anggota DPRD Propinsi.
sangat kami Ia minta, agar apa yang menjadi keinginan dari pemerintah provinsi dan kabupaten dapat dihentikan.
Sementara itu Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury megatakan,denagn hadirnya para demostrasi sempat membuat dirinya kesal, karena sempat teriak hingga memukul meja, namun sebagai aspirasi dari masyarakat kami tetap memperhatikan intinya danau rana tidak boleh dipugar karena akan merugikan orang banyak terutama warga Buru, ungkapnya.
Semuanya, akan jadi perhatian serius dimana kami akan memanggil kepala dinas pariwisata propinsi untuk menanyakan secara serius terkait pemugaran danau rana dan keinginan untuk memanggil bupati terkait masalah terebut sebab menyangkut persoalan adat tetap mesti jadi perhatian kami,ungkapnya.(MN 02)