Satu Orang Reaktif Ketua Harian Gustu MBD Suru Minum Sopi

Tiakur News Medianusantara.com - Salah satu pelaku perjalanan yang berprofesi sebagai aparatur sipil negara (ASN) berinisial SH yang baru tiba dari ambon menggunakan pesawat trigana air tanggal 28 juli 2020 lalu terkonfirmasi reaktif berdasarkan hasil rapid test. setelah SH menjalani masa karantina selama 14 hari. Saat ini SH tengah dikarantina terpusat di mess pemda maluku barat daya.

Kendati begitu, hingga saat ini gugus tugas penanggulangan covid-19 tidak pernah mengumumkannya kepada publik maluku barat daya padahal sebelumnya ada 3 orang di MBD yang mengalami gejala reaktif dan sempat dikarantina dan kemudian diekspose namun entah apa alasannya sehingga sampai saat ini pemda dan gugus tugas belum mengumumkan kejadian tersebut padahal kasus ini sudah santer di kalangan publik. 

SH yang dikonfirmasi lewat telepon selulernya (17/8) mengaku dirinya sudah dikarantina selama 5 hari di mess pemda maluku barat daya sejak 13 agustus 2020 lalu. Namun yang membuatnya sedikit kecewa adalah tidak ada satupun petugas baik medis maupun dari gugus tugas yang berjaga di lokasi karantina.

SH yang dibiarkan menetap sendiri di lokasi karantina mengaku ketakutan Saat malam menjelang. pasalnya petugas yang datang mengantarkan makanan atau vitamin langsung balik kanan (pulang) mereka juga tidak menggunakan masker atau alat pelindung diri sehingga barang yang diantarkan hanya diletakan begitu saja ungkapnya.

"Selama ini memang dari pihak medis dan gugus tugas sering bawakan vitamin dan makanan kesini namun namun dorang (mereka) langsung pulang (kembali) bukan itu saja mereka juga tidak menggunakan masker". 

Pantauan media ini di lokasi karantina  pada (17/8) menemukan SH sementara berada di dalam ruangan dan menjalani masa karantina. 

Sementara itu, ketua harian gugus tugas penanggulangan covid-19 kabupaten maluku barat daya Drs.A Siamiloy M.Si yang hendak dikonfirmasi terkait hal tersebut enggan berkomentar banyak. Sekda MBD malah dengan nada kelakar mengatakan, "itu hanya baru reaktif jadi minum sopi saja pasti sudah hilang jadi jangan membuat panik masyarakat" ujar sekda. (Jeger)