Sampono : Potensi Pariwisata Maluku Belum Di Kelola Dengan Baik
Ambon, News Medianusantara.com - Potensi kepariwisataan di Maluku selama ini belum di kelola dengan baik, padahal Maluku memilki potensi pariwisata yang sangat- sangat besar. Penegasan ini di sampaikan Wakil Ketua DPD-RI Nono Sampono saat memberikan paparan dalam Focus Group Discussion ( FGD) berjudul, "Pengembangan dan Pengelolaan Pariwisata Bahari Yang Terintergrasi, Berwawasan Lingkungan Hidup Dan Berkelanjutan di Provinsi Maluku" yang di gelar di Aula Dinas Pariwisata, Ambon, (4/12/2020).
"Maluku seharusnya tidak mengandalkan sumber daya alam semata, karena sumber daya alam di Maluku belum terkelola dengan baik. Maluku berada pada kawasan strategis, tugas kita mendorong banyak orang untuk datang ke Maluku dan bisa menikmati keindahan Maluku. Kalau Maluku menjadi icon, tentunya Maluku akan menjadi terkenal di Indonesia seperti misalnya di Bali yang menjadi icon di Indonesia, "ungkapnya.
Ditambahkan, dalam mengembangkan pariwisata di Maluku sebagai icon diperlukan peran serta masyarakat dalam menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan yang akan datang di Maluku.
"Bagaimana orang mau datang ke Maluku khusus Ambon, kalau kita punya makanan di kiri kanan ada sampah dan lalat.
"Masyarakat Kota Ambon belum menyadari tempat pembuangan sampah yang baik dan benar , hal ini terlihat , sampah bertaburan dan di buang ke laut yang begitu banyak sehingga membuat ekosistem taman bawah laut menjadi rusak, padahal kota Ambon mempunyai potensi wisata yang sangat luar biasa,"ujarnya.
Lebih lanjut dirinya katakan, harus ada Alokasi Khusus ke Desa melalui Dana Desa (DD), sehingga secara bertahap , naik keatas dan sisanya adalah urusan Pemerintah Daerah.
Pada tanggal 8 Desember 2020 nanti , saya di undang Walikota Ambon Richard Leohanapessy , untuk berbicara tentang masalah yang berkaitan dengan hubungan antar anak Negeri .
Kita akan coba membangun ke depan , tapi kita selesaikan masalah-masalah sampah dulu, ujarnya.
Tugas berat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat adalah untuk melibatkan masyarakat. Kalau kita tidak cepat melalukan upaya ini, orang akan kapok datang ke sini.
Sembari berharap agar semua stakeholder harus terlibat , siapa yang mau tinggal dengan kotor? Karena kita ingin bersih , seperti pepata katakan , bersih itu bagian dari iman , jadi siapa saja yang datang ke sini, akan merasa nyaman dan tertarik, ini tugas Dinas pariwisata untuk melihat dan menampung aspirasi terkait permasalahan periwisata di Maluku, " tutup senator asal Maluku. (MN-02)
Belum Ada Komentar