Wagub Ingatkan Dokter Muda Tidak Pilih-Pilih Tempat Tugas
AMBON, News Medianusantara.com - Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Natanhiel Orno mengingatkan kepada para Dokter Muda lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, untuk tidak memilih-milih tempat saat akan bekerja di masyarakat terutama wilayah penugasan di wilayah Maluku.
"Saya berharap untuk tidak memilih-milih tempat penugasan.
Dimana pun ditempatkan, demi peningkatan derajat kesehatan masyarakat Maluku, laksanakan tugas yang diemban dengan baik, " harap wagub saat menghadiri acara Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Dokter Baru Lulusan ke-18 periode September Tahun 2020 Fakultas Kedokteran Unpatti Ambon secara virtual dari Kantor Gubernur Maluku, Senin (28/9/2020).
Wagub percaya, para Dokter Muda ini akan menentukan langkah mengabdi di Maluku. Sebab itu, mereka harus terus meningkatkan kemampuan keilmuannya secara berkesinambungan. Mengingat, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran selalu berkembang sangat pesat. Dengan begitu, tantangan dan tugas tanggung jawab yang akan dihadapi para Dokter Muda ini pun, tidaklah mudah.
"Saya harapkan dukungan para orang tua dan keluarga perihal tugas yang akan diemban para dokter muda ini. Apalagi, saat ini kita masih berhadapan dengan pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Maluku. Karena itu, kita dituntut untuk tetap serius memperhatikan dan memperketat protokol kesehatan," tuturnya.
Bagi Wagub, situasi ini terasa sulit karena memang tidak ada pilihan untuk harus mengutamakan kesehatan dan keselamatan. Pemerintah dan masyarakat harus selalu berdoa saat bekerja serta, saling menopang agar kondisi pandemi dapat diatasi seoptimal mungkin.
"Kita bersyukur karena keberadaan Fakultas Kedokteran Unpatti, secara langsung telah menjawab ketersediaan tenaga kesehatan dokter pada kabupaten/kota di Maluku. Oleh karena itu, saya berharap, para dokter muda lulusan Unpatti dapat mengabdikan dirinya secara berintegritas diseluruh wilayah Maluku," baginya.
Wagub berkata, atas nama Pemprov Maluku menyampaikan selamat kepada para Dokter Baru yang telah diambil sumpah dan dilantik. Pengambilan sumpah bagi Wagub, merupakan langkah awal untuk mengimplementasikan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti pendidikan. Dan tentunya menjadi momentum strategi bagi Pemprov Maluku untuk menyiapkan tersedianya tenaga kesehata khusunya dokter yang masih dirasakan terbatas di Maluku.
"Kita menyadari, rasio ketersedian dokter dengan fasilitas pelayanan kesehatan serta kebutuhan masyarakat belum seimbang. Saya menghimbau kepada para dokter lulusan Fakultas Kedokteran Unpatti, agar dapat mengabdikan dirinya di Maluku serta mampu menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik," katanya lagi.
Sebab, karakteristik Maluku merupakan daerah kepulauan dengan tingkat kesuliatan yang cukup tinggi, serta akses antar wilayah yang sangat terbatas. Disamping ketersediaan sarana dan prasarana infrastruktur penunjang yang belum memadai. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi para dokter baru yang akan mengabdikan dirinya di Maluku.
Sementara itu, Rektor Unpatti Marthinus Johanes Saptenno
merasa bangga, karena setiap Fakultas Kedokteran Unpatti Ambon melaksanakan tes KPPD, ranking yang diraih masih sangat baik. Dia pun berpesan, kebijakan luar biasa apapun yang diterapkan Dekan, Wakil Dekan atau para Dosen namun disaat bersamaan para mahasiswa tidak belajar dengan giat, dia yakin para Dokter Muda tidak akan berhasil.
"Oleh karena itu, saya memberikan apresiasi tinggi kepada Fakultas Kedokteran Unpatti sudah menghasilkan 210 Dokter sejauh ini. Dan hari ini mendapatkan 10 Dokter baru. Walaupun dalam kondisi Pandemi Covid-19 yang mencekam tetapi ternyata kualitas lulusan kita tidak mengecewakan. Presentase lulusan sebanyak 80 persen mencerminkan semangat juang dari mahasiswa sekalian. Ini adalah haln yang perlu dibanggakan," bangganya.
Kepada ke-10 Dokter baru, Rektor menyampaikan beberapa hal penting, bahwa menjadi dokter merupakan pekerjaan yang mulia. Namun sesuai sumpah yang diucapkan tadi, menandakan pekerjaan ini tidaklah mudah. Sebab, masih ada dokter yang mau ditempatkan di daerah tertentu, menolak.
"Itu berarti anda melanggar sumpah dan janji yang anda ucapkan. Kalau saudara belajar sejarah kesehatan di Maluku, ada kisah dokter Nalbessy yang menetap di Jerman. Sekitar tahun 60-an beliau datang lalu bekerja di Ambon menggunakan fasilitas kesehatan yang minim hingga tutup usia. Ini pertanda seorang dokter adalah orang yang berhati mulia dan mau ditempatkan di seantero pelosok dunia jika ada kesempatan," ujarnya.
Namun bagi Rektor, yang lebih penting adalah para Dokter Muda harus mau mengabdi di wilayah Maluku yang serba kepulauan. Dimana sebagian masyarakatnya belum tersentuh aspek kesehatan.
Ada hal penting yang perlu diperhatikan, lanjut Rektor, bahwa lulusan Fakultas Kedokteran Unpatti setelah diluluskan, 100 persen harus bekerja karena ilmunya bisa dipraktekkan. Jika tidak, berarti mereka menghianati profesi. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk tidak bekerja.
Rektor pun berharap, ada kebijakan khusus kepada Fakultas Kedokteran Unpatti terutama para lulusan, agar mereka bisa ditempatkan di puskesmas-puskesmas yang masih membutuhkan tenaga dokter. Namun harapan tersebut masih terkendala akibat para Bupati/Walikota belum mengambil kebijakan tertentu untuk menempatkan para dokter.
"Mungkin Masalah anggaran, tetapi kebijakan dalam rangka kualitas kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama. Terimalah anak-anak ini dengan seluruh kekurangan mereka. Sebab, ketika masalah kesehatan tertangani maka masalah yang lain akan menjadi lebih baik, karena semuanya didasarkan pada kondisi kesehatan yang prima," harapnya.
Untuk diketahui, acara Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Dokter Baru Lulusan ke-18 periode September Tahun 2020 Fakultas Kedokteran Unpatti Ambon yang berlangsung secara virtual ini, dihadiri pimpinan IDI Maluku, Dinas Kesehatan Maluku/Kota Ambon, RSUD Haulussy Ambon/RST/RSAL/RSKAD, PKM Karang Panjang, para Wakil Rektor, Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Unpatti dan undangan lainnya. (*)
Belum Ada Komentar