Guru Pulau Terpencil Raih Prestasi
Ambon,Media Nusantara.com – Terkadang guru yang berada di daerah terpencil, sering dipandang sebelah mata oleh Pemerintah setempat dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota maupun Provinsi. Lantaran dianggap sebagai guru buangan yang tidak memiliki kemampuan dan kualitas dalam mengembangkan mutu pendidikan.
Tetapi kali ini pandangan itu dipatahkan oleh Wandy Yusuf Bugis, salah seorang guru yang semenjak diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) langsung ditempatkan di salah satu daerah terpencil di maluku yakni Pulau Toyando Tam, Desa Yamtel Kabupaten Maluku Tenggara.
Dengan kesederhanaan dan keterbatas akan sarana dan prasarana serta informasi, Wandy Yusuf Bugis Guru berhasil meraih prestasi, dan siap mewakili Provinsi Maluku untuk meraui ilmu di negara Jepang.
Yusuf Bugis mewakili Maluku, setelah berhasil mengikuti tes pada Simposium Nasional di akhir Desember 2018 kemarin, yang di ikuti kurang lebih 100 guru di seluruh Indonesia yang pandai berbahasa Inggris.
“Dari jumlah ratusan itu saya terdapat 40 peserta dan nama saya berada di dalamnya, saya saat mendapat pemberitahuan itu langsung meneteskan air mata, sebab tidak terpikirkan dapat kesempatan melawat dunia luar,"tutur Yusuf Bugis Kepada wartawan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Belum lama ini.
Menurutnya, keberhasilan yang dicapai tidak terlepas dari campur tangan dari Allah, serta perjuangan dan kerja keras yang selama ini digeluti selama ini telah membuahkan hasil, meskipun Dirinya tidak menyangka.
Untuk itu, saat menuju negara yang berjuluk Bunga Sakura ini dirinya kini tengah melakukan persiapan semaksimal mungkin, mengingat di Jepang nanti akan mengikuti kegiatan Inguiri Based Learning (IBL) yaitu pembelajaran berbasis penemuan sebagai pelengkap peningkatan pembelajaran K -13.
Yusuf Bugis berjanji akan menyerap ilmu dengan sebaik-baiknya dan berharap apa yang diperoleh disana akan ditularkan ke Provinsi Maluku, demi meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di daerah berjuluk seribu pulau di Indonesia.
Olehnya pada kesempatan ini Yusuf Bugis meminta, adanya perhatian dan kepedulian dari Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku terhadap guru yang berada di daerah terpencil, paling tidak ada perhatian penuh kepada mereka dalam mengembangkan dunia pendidikan, sebab diakui Yusuf Bugis, sejumlah guru di daerah terpencil begitu kesulitan dalam mendapatkan akses informasi karena sulitnya masalah komunikasi dan transportasi. (***)
Belum Ada Komentar