Musim Kemarau Debit Air Menurun Drastis
Ambon, Media Nusantara.com – Musim kemarau yang melanda Maluku khususnya Kota Ambon, akhir - akhir ini, hendaknya menjadi perhatian Pemerintah Kota Ambon dan Pemerintah Provinsi Maluku akan terjadinya krisis air.
Pasalnya Musim Kemarau yang berkepanjangan membuat Debit air yang berada di Wainitu maupun air keluar yang berada di Kusu-Kusu menurun begitu drastis.
“PDAM kalau musim panas dibantu dengan sumur dalam yang ada, kalau sumur dalam berarti butuh daya sehingga operasionalnya sangat mahal karena perlu daya listrik,” Demikian disampaikan Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku Sandy Wattimena kepada wartawan Jumat (22/03/2019)
Menurun debit air tersebut akibat dari pembangunan sejumlah perumahan pada sebagian besar daerah pegunungan yang menjadi daerah peyangga. Sehingga debit air yang dulunya besar, kini semakin kecil.
Dijelaskan Wattimena, sesuai Peraturan Daerah (Perda) tentang tata ruang, terdapat zona-zona yang menjadi daerah peyangga air, hanya saja daerah peyangga air tersebut adalah tanah milik masyarakat termasuk tanah hak ulayat maupun tanah ada.
Untuk itu lanjut Wattimena, perlu adanya ketegasan Pemerintah Daerah tentang masalah pengendalian, sehingga persoalan yang dihadapi dapat diatasi maupun diantisipasi dengan baik
Olehnya solusi yang harus diambil adalah bagaimana caranya mensandingkan Perda tentang tata Ruang Perda dengan persoalan yang dihadapi saat ini, sehingga ketika Pemerintah Daerah mengambil langkah untuk mengantisipasi terjadinya krisis air tidak menimbulkan persoalan.
“Kalau di Perda itu sudah ada sempa dan sungai itu berapa meter, tapi sekarang sempa dan sungai itu milik orang dengan sertifikat , sehingga bagaimana caranya perda dengan masalah ini bisa disandingkan,” Ungkap Wattimena (MN.01)
Belum Ada Komentar