Resmi, Rektor Unpatty Launching 3 Sekolah Laboratorium Berbasis Riset
Ambon, News Medianusantara.com - Sebanyak 3 sekolah laboratorium Unpatty berbasis riset, jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, resmi di launching oleh Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. M. J. Sapteno, S.H., M.Hum. bertempat di lantai 1 Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM), Desa Rumah Tiga, Ambon, Jumat, (25/6/2021).
Sekolah Laboratorium Unpatty merujuk pada Kurikulum 2013 (K13) Berbasis Riset untuk mempersiapkan peserta didik menjadi lulusan yang memiliki kemampuan berpikir kritis, logistik dan kreatif.
Sekolah laboratorium, untuk jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA, dengan visi unggul, berkarakter, berbudaya, mandiri, berbasis riset yang beraneksasi kemaritiman dan kelautan pada tahun 2034.
"Mewujudkan sekolah yang unggul dalam input, proses dan output, serta mewujudkan sekolah center of excellence yang dikembangkan lebih dari satu sekolah setiap kabupaten.
Rektor Universitas Pattimura Prof. Dr. MJ Saptenno, SH, M.Hum, dalam sambutannya mengatakan, Universitas Pattimura merasa terpanggil dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan secara bersama dengan pemerintah Provinsi Maluku maupun Pemerintah Kabupaten/Kota terkait dengan masalah pendidikan.
Sesuai data, mahasiswa baru yang masuk Universitas Pattimura adalah berasal dari daerah lain, hasil seleksi masuk perguruan tinggi negeri tahun 2021 sesuai data LMPTN, presentase anak-anak di Maluku sangat minim, ini menjadi suatu indikator bahwa input proses output dan outcame perlu dibenahi dimulai dari tingkat Paud, SD, SMP dan SMA dan hal ini harus menjadi perhatian bersama, bagaimana mencari solusi dan alternatif pemecahan masalah secara objektif terkait dengan mutu pendidikan," akuinya.
Ditambahkan, selain itu guru dalam melaksanakan tugas harus memiliki rasa bertangungjawab dan dedikasi yang tinggi.
“Pendidkan dan kebudayaan harus berjalan bersamaan karena pendidikan tanpa kebudayaan tidak akan ada artinya. Budaya kerja keras, budaya belajar, mandiri dan bertanggung jawab perlu dikembangkaan.
Lanjutnya, pendidikan informal menjadi sangat penting demikian juga pendidikan nonformal dan formal, ketiganya harus di padukan sehingga lahirlah sumberdaya manusia yang berkualitas.
Pendirian sekolah laboratorium karena Unpatti merupakan bagian dari sistem pendidikan di Maluku dan hal ini menjadi tanggung jawab bersama dan kerjasama dengan dinas pendidikan terus ditingkatkan guna pengembangan pendidikan dan mutu pendidikan di Maluku,"ujarnya.
Sapteno berharap, rekrutmen siswa sekolah laboratorium unpatti harus dilakukan secara objektif sehingga nantinya akan menghasilkan sumberdaya manusia yang bermutu dan mampu bersaing.
"Prinsipnya, adalah disiplin dalam melaksanakan proses pendidikan, proses belajar, pergaulan dan karakter itu yang paling penting. Pintar tetapi punya karakter yang kurang baik itu juga masalah, tetapi pintar dan karakter yang baik itu sempurna, dan akan menjadi orang orang yang berguna bagi bangsa dan negara, terutama bagi daerah ini,"tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Maluku yang diwakili Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Maluku, Hasan, S.Pd, M.Pd, menyambut baik gagasan, ide dan pendirian sekolah laboratorium Universitas Pattimura,
“Peluncuran hari ini menunjukan implementasi dari UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang salah satunya mengamanatkan tugas penyelengaraan pendidikan adalah tugas kita bersama dan bagian yang tidak terpisah dari upaya untuk terus memajukan pendidikan khususnya pendidikan yang berada di daerah seribu pulau.
Ditambahkan, urutan pendidikan berdasarkan survei mutu pendidikan Maluku tetap menempati posisi terbawa diantara 34 provinsi. Salah satu diantaranaya terkait dengan persoalan yang berhubungan dengan satuan satuan pendidikan. namun dengan digagasnya sekolah ini diharapkan menjadi instrumen agar pendidikan di Maluku kedepan jauh lebih baik.
Peluncuran sekolah laboratorium yang digagas oleh Universitas Pattimura merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya untuk terus meningkatkan mutu pendidikan sehingga kedepannya posisi pendidikan di Maluku dapat disetarakan dengan daerah-daerah lain,"akuinya.
"Kehadiran sekolah ini, mampu meningkatkan mutu pendidikan dengan target dimasa yang akan datang pendidikan Maluku kenbali menemukan kejayaannya seperti di era 70-an. Dimana sesuai data menunjukan provinsi Maluku adalah pemasok guru terbaik di Indinesia Timur.
Lanjutnya, dinas pendidikan siap berkoordinasi dengan badan penyelenggaraan sekolah Unpatty guna memenuhi standarisasi pendidikan, yang merupakan tolak ukur dalam mengurus akreditasi sekolah sekalgus mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu."tutupnya.
Terkait dengan penerimaan siswa baru tahun ajaran 2021/2022 Kepala Badan Penyelenggara Sekolah Laboratorium Unpatti, Dr. Anatasija Limba, M.Pd mengatakan penerimaan siswa baru telah dibuka secara online sejak 23-28 Juni 2021.
"Untuk jenjang SD dan SMP dibagi dalam dua kelas belajar masing-masing 25 siswa, sementara untuk jenjang SMA ada 3 (tiga) Jurusan IPA, IPS dan Bahasa,"rincinya
Ditambahkan, untuk staf dan tenaga pengajar memiliki kualifikasi pendidikan Magister (S2) dan Doktor (S3) dari FKIP Unpatti dan diluar FKIP khususnya untuk pengajar musik.
"Kedepannya direncanakan pembangunan gedung sekolah laboratorium secara mandiri akan dibangun di lokasi kampus Unpatti pada area Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat dan didesign dengan asrama,"tutupnya. (MN-02)
Belum Ada Komentar