
Tahalele : Dinas Sosial Kota Ambon Evakuasi Satu Orang ODGJ ke RSKD
Ambon, News Medianusantara.com - Salah satu Orang Dengan Ganguan Jiwa (ODGJ) yang meresahkan masyarakat dan berkeliaran kembali di evakuasi Dinas Sosial Kota Ambon.
Plt Kepala Dinas Sosial Kota Ambon Imelda Tahalele kepada media mengatakan, telah melakukan evakuasi satu orang ODGJ sementara hamil tua di daerah Gadihu-Kebun Cengkeh, Batu Merah Kecamatan Sirimau Kta Ambon ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Provinsi Maluku namun dikarenakan RSKD tidak melayani pasien bersalin, sehingga yang bersangkutan dirujuk ke Rumah Sakit Al-Fattah untuk melakukan proses persalinan.
“Kita kewalahan karena sulit temukan keluarganya, apalagi sementara hamil tua, sehingga dirujuk ke Al Fattah untuk melahirkan, setelah itu keluarganya di jalan baru akan menjaga anaknya, dan ibunya akan kami bawa lagi ke RSKD untuk dilakukan perawatn lanjutan,”terangnya kepada media ini di Balai Kota Ambon, Rabu (2/7/2025)
Selain itu, Dinsos juga mengevakuasi satu ODGJ asal Thaliand di bawah Jembatan Merah Putih (JMP), hal itu berdasarkan laporan dari masyarakat.
“Kami kesulitan karena faktor Bahasa, dia menggunakan Bahasa Thaliand dan kami tidak mengerti, sehingga evakuasi sedikit memakan waktu, namun kemudian berhasil karena kami menggunakan system sandi alias pake Gerakan,”kata dia
Proses evakuasi juga dilakukan terhadap ODGJ di daerah Passo, yang dilaporkan bahwa sering melakukan aktivitas di Masjid Passo.
“Kita sudah jaring karena dari laporan pejabat passo bahwa dia suka buang air di masjid pertigaan SPN Passo, jadj kita sudah angkat dan bawah,”akuinya.
Dikatakan, sepanjang tahun 2025 ini, Dinsos telah mengevakuasi sekitar 7 ODGJ untuk dibawa ke RSKD -Nanias Kota Ambon, guna mendapatkan penanganan medis.
Ada satu Waina di daerah Poka, dia sudah seringa masuk RSKD, yang bersangkutan Bernama Handy Lesnussa, hal itu dikarenakan kurang adanya pendampingan keluarga.
Diakuinya, kendala terbesar yang dihadapi Dinas Sosial Kota Ambon dalam penanganan ODGJ dan Anak jalanan di kota ini adalah keberdaan keluarga.
Mengingat selama ini, setiap evakuasi ODGJ, petugas Dinsos kesulitan temui Alamat kaluarganya, terutama karena Sebagian besar dari mereka bukanlah warga kota Ambon, melainkan orang dari provinsi lain seperti Sulawesi.
“Bahkan kami sering memposting di media sosial untuk mengetahui keluarga para ODGJ dan anak jalanan, agar dapat dirawat dengan baik,”terangnya.
Ditegaskan, ODGJ setelah mendapatkan perawatan medis di RSKD, ODGJ wajib untuk mengkonsumi obat seumur hidup agar mereka sembuh, karena bila berhenti mengkonsumsi obat, maka mereka akan kembali sebagai orang dengan gangguan jiwa. Oleh karena itu, penting adanya peran keluarga untuk mendukung dan mendampingi mereka. (N-MN)
Belum Ada Komentar