Strategi UNPATTI Tingkatkan Mutu SDM dan Institusi di Era Revolusi Industri 4.0
Ambon, Media Nusantara. Com - Untuk menghadapi tantangan dalam era Revolusi Industri 4.0 dewasa ini sebagai bagian dari industri pendidikan tinggi yang melahirkan SDM sudah sepantasnya memiliki startegi agar mampu menghadapi serta bersaing dan berkompetisi.
Revolusi Industri 4.0 secara fundamental mengakibatkan berubahnya cara manusia berpikir, hidup dan berhubungan satu dengan yang lain. Era ini akan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia dalam berbagai bidang, tidak hanya dalam bidang teknologi saja namun juga bidang yang lain seperti pendidikan, ekonomi, sosial dan politik. Dibalik kemudahan yang ditawarkan, Revolusi Industri 4.0 menyimpan berbagai dampak negatif diantaranya ancaman penggangguran akibat otomatisasi, kerusakan alam akibat eksploitasi industri, serta maraknya hoax akibat mudahnya penyebaran informasi.
Kunci dalam mengahadapi Revolusi Industri 4.0 adalah selain menyiapkan kemajuan teknologi, disisi lain perlu dilakukan pengembangan SDM agar dampak negatif dari perkembangan teknologi dapat ditekan.
Oleh karena itu, dunia pendidikan dan industri harus mampu mengembangkan strategi transformasi industri dengan mempertimbangkan sektor SDM yang memilki kompetensi dibidangnya.
Penegasan ini disampaikan Rektor Universitas Pattimura Prof. DR. M. J. Saptenno, SH, M.Hum dalam konfrensi pers yang digelar sabtu (1/6/2019) di aula Rektorat Unpatti lantai 4.
Menurutnya, bergulirnya era revolusi 4.0, tentu saja berdampak pada bidang pendidikan khusunya pendidikan tinggi Unpatti dalam menciptakan SDM yang inovatif dan adaptif terhadap teknologi, diperlukan penyesuaian sarana dan prasarana pembelajaran dalam hal teknologi informasi, internet, analisis big data dan komputerisasi.
Ditambahkan, UNPATTI harus berbenah dan mengubah paradigma pembelajaran yang selama digunakan. Pembelajaran era milenial ini tidak lagi dibatasi sekat-sekat ruang kelas tetapi sudah tanpa batas.
Penggunaan teknologi digital dan media sosial dianggap lebih sesuai dengan model pembelajaran saat ini. Masih menurutnya, hal yang patut diperhatikan dalam pelaksanaan penddikan UNPATTI adalah menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bahkan sudah menjadi hal yang wajib disediakan adalah akses internet yang memadai di lingkungan kampus. UNPATTI sudah harus bermigrasi menuju e-campus dengan menyediakan e- laboratioum, e-services, perpustakaan elektronik atau e- library, pembelajaran online atau e-learning, tutor online atau e-lecturer sehingga penyusunan dan revisis skripsi, tesis dan disertasi dilakukan secara elektronik.
Dijelaskannya, UNPATTI saat ini memiliki fasilitas perangkat lunak untuk kegiatan e-learning yang dapat diakses melalui web. Terdapat 2 server untuk akses e-learning, yang pertama bersifat akses terbuka (http://paparisa.unpatti.ac.id/kuliah) dan yang kedua bersifat tertutup ( http://elearning.unpatti.ac.id. ). Untuk akses e-library, perpustakaan UNPATTI menyediakan layanan OPAC (Online Public Access Catalogue) yang dapat diakses melalui http://opac.unpatti.ac.id. UNPATTI juga memiliki pengelolahan administarsi akademik berbasis web yang dapat diakses melalui http://sismik.unpatti.ac.id untuk mahasiswa dan http:// sismik.unpatti.ac.id/baa untuk operator dan dosen.
Ada beberapa hal yang menjadi poin penting dalam transformasj sistim pendidikan tinggi di UNPATTI pertama kurikulum berorientasi pada masa depan, kedua pembelajaran model blended learning, ketiga kompetensi dosen dalam pendidikan dan pembelajaran, keempat kompetensi dalam pendidikan, kelima kompetensi dosen dalam komersialkan teknologi, keenam kompetensi dosen dalam memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan, ketujuh kompetensi dosen sebagai konselor atau konseling.
Selain itu, ada 2 poin penting dari strategi meningkatkan mutu institusi yakni pertama meningkatkan perubahan status unpati dari Satker menjadi Universitas Badan Layanan Umum (BLU), yang kedua meningkatkan mutu akreditasi program studi, jelasnya.(MN.02)
Belum Ada Komentar