
DPRD Maluku Minta Dinas Pendidikan Rotasi Kepsek dan Pemerataan Guru
Ambon News Medianusantara.com - Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Maluku Yan Noach meminta Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pendidikan segera melakukan rotasi terhadap kepala sekolah yang sudah terlalu lama menjabat di wilayah Kota Ambon, serta melakukan pemerataan distribusi guru ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di provinsi tersebut.
Noach menilai kepala sekolah SMA/SMK di Kota Ambon sudah berada terlalu lama di zona nyaman, sementara daerah-daerah lain khususnya kawasan 3T seperti Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) dan Maluku Barat Daya (MBD) masih kekurangan tenaga pendidikan.
“Untuk itu, Pemprov harus melakukan rolling terhadap kepala sekolah yang sudah lama menjabat di ibukota provinsi. Mereka harus ditugaskan ke kabupaten lain, agar pengalaman mereka bisa dikembangkan di wilayah 3T yang masih tertinggal dari sisi mutu pendidikan,” kata Noach saat ditemui di Ambon, Kamis (10/7/2025).
Menurutnya, langkah rotasi itu bukan hanya untuk pemerataan, melainkan juga sebagai upaya membangun kualitas pendidikan di seluruh wilayah Maluku secara merata.
Ia menegaskan, ASN harus siap ditempatkan di mana saja, sebagaimana telah diatur dalam regulasi kepegawaian.
Noach juga menyoroti kinerja sejumlah UPTD Dinas Pendidikan di kabupaten/kota yang dinilai tidak optimal. Ia menyebut keterlambatan data guru menjadi salah satu penyebab tertundanya pencairan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi guru-guru ASN.
“Gubernur sudah berulang kali menekankan agar TPP guru segera dibayarkan. Tapi sampai sekarang masih ada keterlambatan dua bulan karena data ASN guru tidak lengkap. Ini tanggung jawab UPTD yang harusnya segera dievaluasi dan dirotasi,” tegasnya.
Ia juga mendesak Dinas Pendidikan Maluku segera membuat pemetaan guru secara menyeluruh dan menyusun kebijakan pemerataan tenaga pendidik yang adil dan merata. Sebab, ia menemukan penumpukan guru di Kota Ambon, sementara banyak sekolah di daerah 3T justru kekurangan guru.
“Contohnya di Pulau Masela, Dawelor Dawera, Babar, Luang Sermata, Damer, Wetar, dan Lirang. Banyak SMA/SMK di sana kekurangan guru. Ini menunjukkan distribusi guru belum merata dan harus segera diperbaiki,” ujar politisi asal MBD tersebut.
Tak hanya itu, Noach juga menyoroti penempatan guru SMA/SMK yang menggunakan nota dinas untuk sementara bertugas di Kota Ambon. Ia meminta agar para guru tersebut dikembalikan ke tempat tugas sesuai SK penempatan awal.
“Mereka harus segera kembali ke lokasi tugas semula. Jangan ada yang bertugas terlalu lama di kota hanya karena nota dinas,” tandasnya.
Belum Ada Komentar